WELCOME..

This's MY BLOG ! So simple, but okay.. :)
Please, wait for the new face of my blog..
okey.okey !!

Rabu, 20 Oktober 2010

Resensi Novel "Jingga dan Senja"


Judul Novel                   : Jingga dan Senja
Penulis                          : Esti Kinasih
Penerbit                        : PT Gramedia Pustaka Utama
Kota Tempat Terbit      : Jakarta
Tahun Terbit                  : Februari 2010, Cetakan I
Tebal                             : 313 halaman
Harga                            : Rp 35.000,00

Kemiripan dua buah nama ternyata bisa dijadikan sebagai  alasan yang kuat untuk bersama. Bukan merupakan nama biasa yang pada umumnya dapat ditemui di pasaran. Akan tetapi, lebih mengacu kepada suatu identitas unik dan bersifat fenomenal. Tidak dapat dikatakan “kuno” atau “berlebihan”, namun itulah kenyataannya. Walaupun memiliki perbedaan huruf yang signifikan, tetapi makna katanya tetap sama. Memusat pada satu titik terpenting dalam jagat raya. Dua panggilan inilah yang digunakan Esti Kinasih dalam novelnya yang berjudul Jingga dan Senja.

Dalam novel ini diceritakan tentang kehidupan anak remaja yang dibumbui dengan romansa cinta serta hal lainnya, seperti persahabatan hingga pada aksi tawuran sekolah. Berlatar di sebuah sekolah menengah tingkat atas Jakarta dengan segala hal yang berbau kehidupan ABG sekarang, membuat semua siswa-siswinya mengikuti trend yang berkembang di masa sekarang. Termasuk aksi jagoan para siswa SMA Airlangga yang “rela mati demi mempertahankan negara”, begitu semboyan mereka. Pertemuan dua insan dengan nama yang tidak jauh beda di “medan tempur”, menjadi hidangan awal timbulnya konflik baru.

Suasana inilah yang menjadikan karya perempuan berzodiak Virgo tersebut menciptakan kegemparan yang luar biasa di jejaring sosial maupun forum-forum diskusi dunia maya. Ditambah lagi aksi nekatnya membuat para pembaca ingin marah, gelisah, dan tak karuan. Resentator yang juga merangkap sebagai teenlit lovers dengan tidak sungkan mencap bahwa karya Esti Kinasih kelima ini merupakan karya yang belakangan mengguncang animo dunia pembaca cerita fiksi dan teenlit lovers, khususnya kaum hawa.

***
NOVEL dibuka dengan aksi lempar-melempar bom-bom molotov padat alias batu, dari tempat-tempat penyimpanan rahasia di dalam dan di sekitar area SMA Airlangga. Penyerangan oleh musuh bebuyutan yakni SMA Brawijaya mengharuskan sekelompok siswa Airlangga dengan julukan “Pasukan Kamikaze” rela terlibat tawuran dan tidak peduli risiko yang akan dihadapi nantinya. “Sial! Si oranye itu kena kutuk, kali ya? Lagi-lagi terlibat tawuran!” desisnya. “WOI! COVER-IN GUE!” teriak pentolan SMA Airlangga yang bernama Ari itu kepada para “prajuritnya”. (hlm.46)

Hal yang wajar baginya mengatakan itu, karena gadis bernuansa oranye itu bukan kali ini saja terlibat tawuran, walaupun tanpa disengaja. Demi menyelamatkan gadis itu dan seorang temannya, Ari bergegas mencapai tempat kedua siswi itu. Hal yang sama juga dilakukan oleh Angga sang leader SMA Brawijaya. Kalah jarak dan pertahanan mengakibatkan Ari gagal menyelamatkan mereka.

Ari. Nama yang sudah tidak asing lagi bagi seluruh murid di sekolahnya. Sepenggal nama yang selalu keluar dari mulut guru-guru dan bahkan kepala sekolah. Seorang biang onar sekolah yang sangat ditakuti oleh adik kelas dan teman-temannya ini,  dijuluki misterius karena tak ada seorang pun yang tahu bahkan Oji, sahabatnya sendiri mengenai keberadaan rumahnya. “Sejenis macan sedang tertidur di dalam dirinya”. Yang orang lain tidak pernah tahu apa yang salah dengannya. Para guru sudah capek hati mengomel padanya. Ulahnya yang tak karuan dapat menembus pertahanan guru-guru yang sedang menjalankan puasa Senin-Kamis. Meskipun begitu, Ari dikenal dengan sifatnya yang tidak pelit dan setia pada teman-temannya. Hal paling mengagetkan lagi adalah Ari termasuk jajaran siswa yang masuk peringkat 10 besar di kelasnya yang notabenenya adalah kelas unggulan itu. Padahal biasanya, biang onar identik dengan bodoh. Kenyataannya, Ari membuat pengecualian dalam hal itu. (hlm.16)

Kedua gadis yang dijadikan sandera saat tawuran telah dibebaskan, karena tunduknya seorang Ari pada anak-anak SMA Brawijaya. Hal yang langka, namun apa boleh buat. Meskipun Ari pembuat onar, ia tidak pernah mau melibatkan wanita dalam tawuran. Prinsip itu selalu dipegangnya teguh. Sama halnya seperti Angga. Namun, aksinya yang memboyong kedua siswi itu ke sekolahnya, sekonyong-konyong menjadi pertanyaan besar bagi Ari. Tatapan mata Angga yang tajam seolah-olah menunjukkan aksi “perang” tersebut sebagai dendam pribadi secara tak langsung yang tak diketahui atau mungkin terlewatkan oleh Ari.

Selidik punya selidik,  ternyata Ari dan Tari, demikian nama gadis berpernak-pernik oranye itu, memiliki satu rahasia besar. “Lo percaya nggak kalo gue bilang kita berdua kayak benda dan bayangan? Lo bayangan gue dan gue bayangan elo,” ucap Ari pelan mulai mengatakan bagian prolog. Jingga Matahari (Tari) dan Matahari Senja (Ari). Bukan terlalu melankolis, tetapi kemiripan nama itu mendasari Ari harus memiliki Tari seutuhnya. Dia beranggapan bahwa Tari itu adalah soulmate-nya. (hlm. 98)

Ari yang selama ini tidak peduli dengan wanita, tiba-tiba saja berusaha mendapatkan Tari dengan cara apapun. Kontan, berita itu mengguncang satu sekolahan. Terutama sekelompok siswi yang menyebut diri mereka “The Scissors” yang digawangi oleh Veronica. Segala cara dilakukannya untuk memikat hati seorang Tari. Namun, hal itu tidaklah mudah. Dulu, Tari memang sangat mengagumi Ari sebagai “dewa penolongnya”, saat Ari dengan gentle-nya melindungi Tari dari sengatan sinar matahari pada waktu upacara. Namun sekarang, semakin Ari berusaha mendekatinya, semakin mati-matian Tari menjauhkan diri. Predikat buruk Ari jelas membuat Tari tidak ingin berurusan dengan lelaki itu. Ditambah lagi, Angga, musuh bebuyutan Ari juga melaksanakan aksi pedekate terhadap Tari. Angga bertekad mendapatkan gadis itu, demi membalaskan dendam masa lalumya kepada Ari. Baik Ari maupun Angga saling kejar-kejaran dalam bersaing untuk menjadikan Tari sebagai pacar. Sikap baik dan sabar yang ditunjukkan Angga jelas lebih menggetarkan hati Tari dibandingkan sifat pemaksa dan keras dari Ari. Hal ini sontak menggelakkan amarah Ari. Ia terus melancarkan serangan-serangan pada Angga. Namun, Angga tetap tersenyum menghadapi segala tindak-tanduk Ari dan puas karena “jebakannya dimakan”.

“Sepupunya Angga ada di kelas sepuluh tiga. Cewek. Namanya Anggita Prameswari,” ucap Ridho pelan. Senyum simpul seketika  mendarat di bibir Ari. Ia menjadikan Gita sebagai pion agar Angga mundur melawan Ari. Karena itu, Angga tidak bisa lagi berkomunikasi langsung dengan Tari. Tari bingung dan sedih saat tahu tentang itu. Ia tidak tahu lagi siapa yang akan menjadi sandarannya apabila teror-teror lainnya dilancarkan oleh Ari.

Tanpa disengaja atau tidak, kembali Tari bertemu dengan sosok yang sangat mirip dengan Ari di foodcourt, bahkan mungkin lelaki itu adalah Ari. Namun, setelah terjadi pembicaraan diantara keduanya, tahulah Tari bahwa lelaki itu adalah kembaran Ari yang bernama Ata. Satu lagi surprise buat Tari. Lelaki itu bernama Matahari Jingga, kebalikan dari namanya sendiri. (hlm.213)

Sejak saat itu, Ata menjadi batu sandaran bagi Tari. Semua masalah Tari yang didominasi oleh perlakuan Ari selalu dibagikannya dengan Ata. Ari pun tidak terima dengan hal itu. Sampai pada saat Tari datang ke sekolah dengan mata sembap…

***

TERTEBAKKAH ending-nya? Esti Kinasih tak memberi apresiasi yang baik tentang konflik dalam novelnya tersebut. Terkesan menggantungkan cerita. Ternyata tindakan Ari yang menghalalkan segala cara itu adalah sebuah awal teror. Pemandangan pada pagi hari saat Tari muncul dengan kedua mata sembap-Ari tidak bisa mengenyahkan bayangan itu dari kepalanya. Sampai detik ini, pagi itu terus membayangi dan membebani pikirannya. Karena itu, akan terus diganggunya Tari. Sampai kedua bibir gadis itu terbuka dan mengatakan penyebabnya….

Membaca novel ini dapat mempertajam nalar pembaca karena banyaknya teka-teki yang tersurat ataupun tersirat di dalamnya. Seperti yang dikatakan sebelumnya, novel itu memberi kesan penasaran yang luar biasa hebat pada para pembaca. Karena novel Jingga dan Senja ternyata memiliki kelanjutan cerita yang nantinya akan dituangkan pada novel kedua yang berjudul Jingga Dalam Elegi. Tak heran bahwa penulis mendapat acungan jempol dari berbagai pihak. Penggunaan kosa kata dan gaya bahasa yang bagus, menarik, dan tidak membosankan membuat karyanya disukai banyak orang. Sebaiknya, ceritanya dimuat dalam satu novel saja, tanpa perlu berkelanjutan di novel berikutnya dan tidak terkesan bertele-tele, agar tidak menimbulkan persepsi yang berbeda di kalangan pembaca. Namun, ide cemerlang yang dimiliki oleh gadis dengan impian dapat mendaki Puncak Himalaya ini, tetap tidak boleh dipandang sebelah mata. Pemikirannya yang cerdas mampu menimbulkan konflik batin mendalam yang berkepanjangan bagi setiap orang yang membaca karyanya. Setiap harinya, lebih dari puluhan orang yang berbeda di salah satu forum diskusi dunia maya selalu mempertanyakan waktu terbitnya novel Jingga Dalam Elegi. Bagaimanapun, itu adalah sesuatu yang tidak boleh diremehkan.

Selasa, 19 Oktober 2010

Jadwal Harian

1. Senin
Bangun                                                                 05.00
Siap-siap                                                              05.30
Berangkat ke skolah                                             06.40
Upacara bendera                                                  07.00
Belajar                                                                  08.45
Makan siang                                                         13.30
Les tambahan sore                                                14.00
Mandi sore                                                           16.30
Makan malam                                                       18.30
Belajar                                                                  19.00
Nonton                                                                 21.30
Tidur                                                                    22.30

2. Selasa
Bangun                                                                 05.00
Siap-siap                                                              05.30
Berangkat ke skolah                                             06.30
Senam pagi                                                           06.45
Belajar                                                                  07.00
Makan siang                                                         13.30
Les tambahan sore                                                14.00
Mandi sore                                                           16.15
Makan malam                                                       18.30
Belajar                                                                  19.10
Baca novel                                                            21.20
Tidur                                                                     23.00

3. Rabu
Bangun                                                                 05.00
Siap-siap                                                              05.30
Berangkat ke skolah                                             06.30
Senam pagi                                                           06.45
Belajar                                                                  07.00
Makan siang                                                         13.30
Les tambahan sore                                                14.00
Ekskul                                                                  16.00
Mandi malam                                                        18.30
Makan malam                                                       19.00
Belajar                                                                  19.25
Maen game komputer                                            22.30
Tidur                                                                     23.23

4. Kamis
Bangun                                                                 05.00
Siap-siap                                                              05.30
Berangkat ke skolah                                             06.30
Senam pagi                                                           06.45
Belajar                                                                  07.00
Makan siang                                                         13.30
Les tambahan sore                                                14.00
Mandi sore                                                           16.30
Belajar                                                                  18.00
Makan malam                                                       20.00
Online dgn PC                                                      20.15
Baca komik                                                          21.40
Tidur                                                                    22.30


5. Jumat
Bangun                                                                 05.00
Siap-siap                                                              05.20
Berangkat ke skolah                                             06.20
Senam pagi                                                           06.45
Belajar                                                                  07.00
Makan siang                                                         11.00
Menjelajah dengan teman                                      11.30
Les tambahan sore                                                14.00
Mandi sore                                                           16.20
Makan                                                                  17.00
Belajar                                                                  18.15
Nyewa film                                                            20.30
Nonton                                                                  23.00

6. Sabtu
Bangun                                                                 05.00
Siap-siap                                                              05.20
Berangkat ke skolah                                             06.20
Senam pagi                                                           06.45
Belajar                                                                  07.00
Makan siang                                                         12.45
Les tambahan sore                                                14.00
Ngemil di luar                                                       15.50
Mandi sore                                                           17.00
Jalan-jalan                                                            19.00
Nyewa film                                                           22.00
Nonton                                                                 00.00
Tidur                                                                    01.00


7. Minggu
Bangun                                                                 06.20
Siap-siap                                                              07.20
Ibadah di gereja                                                    08.40                                              
Sarapan                                                                09.10
Belajar                                                                  11.00
Makan siang                                                         12.30
Ke warnet                                                            15.00
Mulangin film                                                        17.10
Mandi sore                                                           17.30
Persiapan hari senin                                              18.00
Makan malam                                                       20.30
Nonton                                                                 21.00
Tidur                                                                    22.00   

Kegiatan Sekolah

Belakangan ini, jarang ada waktu untuk melakukan kegiatan di luar belajar. Maklum lah, banyak peer dan ujian harian membuat kami jarang melakukan kegiatan bersama. Untunglah ada momen seperti "lomba paduan suara". Seru kali loh !! Lucu.lucu dengan teman-teman dan juga gurunya. Punya semboyan yg simpel tapi bisa buat ketawa-ketiwi mampus. HAHAHAHAHA.. Di samping padus, ada juga kegiatan maen volly. Lebih tepatnya latihan untuk memperebutkan juaran dlm pertandingan volly dgn kelas XII dan XI. Hmm.. ada juga lomba tari. Tapi aq cuma nonton doank. hehehehe.. Oh ya, satu lagi. Pas selesai ujian semester 2 lalu tepatnya bulan juni 2010, sekolah ngadain kegiatan osis gitu. Salah satunya "lomba tarik tambang". Sebelum maen, kami sempet foto-foto ga jelas gitu deh. Ni dokumentasi nya, walaupun ga banyak, nikmati aja yg secukupnya ya !

1. Paduan suara 
Ini aku.. Sebelum berangkat tanding lagi megangin garpu tala

My daughter, si conbod dengan muka "bayi"nya

Oppung Lasmadun dengan senyum sumringahnya

2. Maen Vollyball










3. Tari
 Friska

 Dina

Kak Dita

 4. Sebelum Lomba Tarik Tambang

 Kompaknya..

Liturgi sebelum tanding..

Gerak Melingkar

Setiap hari kita selalu melihat sepeda motor, mobil, pesawat atau kendaraan beroda lainnya. Apa yang terjadi seandainya kendaraan tersebut tidak mempunyai roda ? yang pasti kendaraan tersebut tidak akan bergerak. Sepeda motor atau mobil dapat berpindah tempat dengan mudah karena rodanya berputar, demikian juga pesawat terbang tidak akan lepas landas jika terdapat kerusakan fungsi roda. Putaran roda merupakan salah satu contoh gerak melingkar yang selalu kita temui dalam kehidupan sehari-hari, walaupun sering luput dari perhatian kita. Permainan gasing merupakan contoh lainnya. Sangat banyak gerakan benda yang berbentuk melingkar yang dapat kita amati dalam kehidupan sehari-hari, termasuk gerakan mobil/sepeda motor pada tikungan jalan, gerakan planet kesayangan kita (bumi), planet-planet lainnya, satelit, bintang dan benda angkasa yang lain. Anda dapat menyebutnya satu persatu.
Setiap benda yang bergerak membentuk suatu lingkaran dikatakan melakukan gerakan melingkar. Sebelum membahas lebih jauh mengenai gerak melingkar, terlebih dahulu kita pelajari besaran-besaran fisis dalam gerak melingkar.
Gerak Melingkar adalah gerak suatu benda yang membentuk lintasan berupa lingkaran mengelilingi suatu titik tetap. Agar suatu benda dapat bergerak melingkar ia membutuhkan adanya gaya yang selalu membelokkan-nya menuju pusat lintasan lingkaran. Gaya ini dinamakan gaya sentripetal. Suatu gerak melingkar beraturan dapat dikatakan sebagai suatu gerak dipercepat beraturan, mengingat perlu adanya suatu percepatan yang besarnya tetap dengan arah yang berubah, yang selalu mengubah arah gerak benda agar menempuh lintasan berbentuk lingkaran.

Besaran gerak melingkar

Besaran-besaran yang mendeskripsikan suatu gerak melingkar adalah \theta\!, \omega\! dan \alpha\! atau berturur-turut berarti sudut, kecepatan sudut dan percepatan sudut. Besaran-besaran ini bila dianalogikan dengan gerak linier setara dengan posisi, kecepatan dan percepatan atau dilambangkan berturut-turut dengan r\!, v\! dan a\!.
Besaran gerak lurus dan melingkar
Gerak lurus Gerak melingkar
Besaran Satuan (SI) Besaran Satuan (SI)
poisisi r\! m sudut \theta\! rad
kecepatan v\! m/s kecepatan sudut \omega\! rad/s
percepatan a\! m/s2 percepatan sudut \alpha\! rad/s2
- - perioda T\! s
- - radius R\! m

Turunan dan integral

Seperti halnya kembarannya dalam gerak linier, besaran-besaran gerak melingkar pun memiliki hubungan satu sama lain melalui proses integrasi dan diferensiasi.
\int \omega\ dt = \theta \ \ \leftrightarrow\ \
 \omega = \frac{d\theta}{dt}
\int \alpha\ dt = \omega \ \ \leftrightarrow\ \
 \alpha = \frac{d\omega}{dt}
\int \int \alpha\ dt^2 = \theta \ \ 
\leftrightarrow\ \ \alpha = \frac{d^2\theta}{dt^2}

Hubungan antar besaran sudut dan tangensial

Antara besaran gerak linier dan melingkar terdapat suatu hubungan melalui R\! khusus untuk komponen tangensial, yaitu
\theta = \frac{r_T}{R}\ \ , \ \ \omega = 
\frac{v_T}{R}\ \ , \ \ \alpha = \frac{a_T}{R}
Perhatikan bahwa di sini digunakan r_T\! yang didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh atau tali busur yang telah dilewati dalam suatu selang waktu dan bukan hanya posisi pada suatu saat, yaitu
r_T \approx |\overrightarrow{r}(t+\Delta 
t)-\overrightarrow{r}(t)|\!
untuk suatu selang waktu kecil atau sudut yang sempit.

Jenis gerak melingkar

Gerak melingkar dapat dibedakan menjadi dua jenis, atas keseragaman kecepatan sudutnya \omega\!, yaitu:
  • gerak melingkar beraturan, dan
  • gerak melingkar berubah beraturan.

Gerak melingkar beraturan

Gerak Melingkar Beraturan (GMB) adalah gerak melingkar dengan besar kecepatan sudut \omega\! tetap. Besar Kecepatan sudut diperolah dengan membagi kecepatan tangensial v_T\! dengan jari-jari lintasan R\!
\omega = \frac {v_T} R
Arah kecepatan linier v\! dalam GMB selalu menyinggung lintasan, yang berarti arahnya sama dengan arah kecepatan tangensial v_T\!. Tetapnya nilai kecepatan v_T\! akibat konsekuensi dar tetapnya nilai \omega\!. Selain itu terdapat pula percepatan radial a_R\! yang besarnya tetap dengan arah yang berubah. Percepatan ini disebut sebagai percepatan sentripetal, di mana arahnya selalu menunjuk ke pusat lingkaran.
a_R = \frac {v^2} R = \frac {v_T^2} R
Bila T\! adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu putaran penuh dalam lintasan lingkaran \theta = 2\pi R\!, maka dapat pula dituliskan
v_T = \frac {2\pi R} T \!
Kinematika gerak melingkar beraturan adalah
\theta(t) = \theta_0 + \omega\ t
dengan \theta(t)\! adalah sudut yang dilalui pada suatu saat t\!, \theta_0\! adalah sudut mula-mula dan \omega\! adalah kecepatan sudut (yang tetap nilainya).

Gerak melingkar berubah beraturan

Gerak Melingkar Berubah Beraturan (GMBB) adalah gerak melingkar dengan percepatan sudut \alpha\! tetap. Dalam gerak ini terdapat percepatan tangensial a_T\! (yang dalam hal ini sama dengan percepatan linier) yang menyinggung lintasan lingkaran (berhimpit dengan arah kecepatan tangensial v_T\!).
\alpha = \frac {a_T} R
Kinematika GMBB adalah
\omega(t) = \omega_0 + \alpha\ t \!
\theta(t) = \theta_0 + \omega_0\ t  + \frac12 
\alpha\ t^2 \!
\omega^2(t) = \omega_0^2 + 2 \alpha\ 
(\theta(t) - \theta_0) \!
dengan \alpha\! adalah percepatan sudut yang bernilai tetap dan \omega_0\! adalah kecepatan sudut mula-mula.

Persamaan parametrik

Gerak melingkar dapat pula dinyatakan dalam persamaan parametrik dengan terlebih dahulu mendefinisikan:
  • titik awal gerakan dilakukan (x_0,y_0)\!
  • kecepatan sudut putaran \omega\! (yang berarti suatu GMB)
  • pusat lingkaran (x_c,y_c)\!
untuk kemudian dibuat persamaannya 
Hal pertama yang harus dilakukan adalah menghitung jari-jari lintasan R\! yang diperoleh melalui:
R = \sqrt{(x_0 - x_c)^2 + (y_0 - y_c)^2} \!
Setelah diperoleh nilai jari-jari lintasan, persamaan dapat segera dituliskan, yaitu
x(t) = x_c + R cos(\omega t + \phi_x) \!
y(t) = y_c + R sin(\omega t + \phi_y) \!
dengan dua konstanta \phi_x \! dan \phi_y \! yang masih harus ditentukan nilainya. Dengan persyaratan sebelumnya, yaitu diketahuinya nilai (x_0,y_0)\!, maka dapat ditentukan nilai \phi_x \! dan \phi_y \!:
\phi_x = \arccos \left( \frac{x_0 - x_c}{R} 
\right)\!
\phi_y = \arcsin \left( \frac{y_0 - y_c}{R} 
\right)\!
Perlu diketahui bahwa sebenarnya
\phi_x = \phi_y \!
karena merupakan sudut awal gerak melingkar.

Hubungan antar besaran linier dan angular

Dengan menggunakan persamaan parametrik, telah dibatasi bahwa besaran linier yang digunakan hanyalah besaran tangensial atau hanya komponen vektor pada arah angular, yang berarti tidak ada komponen vektor dalam arah radial. Dengan batasan ini hubungan antara besaran linier (tangensial) dan angular dapat dengan mudah diturunkan.

Kecepatan tangensial dan kecepatan sudut

Kecepatan linier total dapat diperoleh melalui
v  = \sqrt{v_x^2 + v_y^2}
dan karena batasan implementasi persamaan parametrik pada gerak melingkar, maka
v_T  = v = \sqrt{v_x^2 + v_y^2}
dengan
v_x  = \dot{x} = \frac{dx}{dt}
v_y  = \dot{y} = \frac{dy}{dt}
diperoleh
v_x  = -\omega R \sin(\omega t + \phi_x) \!
v_y  = \omega R \cos(\omega t + \phi_x) \!
sehingga
v_T  = \sqrt{(-\omega)^2 R^2 \sin^2(\omega t +
 \phi_x) + \omega^2 R^2 \cos^2(\omega t + \phi_x)}\!
v_T  = \omega R \sqrt{\sin^2(\omega t + 
\phi_x) + \cos^2(\omega t + \phi_x)}\!
v_T  = \omega R\!

 

Percepatan tangensial dan kecepatan sudut

Dengan cara yang sama dengan sebelumnya, percepatan linier total dapat diperoleh melalui
a  = \sqrt{a_x^2 + a_y^2}
dan karena batasan implementasi persamaan parametrik pada gerak melingkar, maka
a_T  = a = \sqrt{a_x^2 + a_y^2}
dengan
a_x  = \ddot{x} = \frac{d^2x}{dt^2}
a_y  = \ddot{y} = \frac{d^2y}{dt^2}
diperoleh
a_x  = -\omega^2 R \cos(\omega t + \phi_x) \!
a_y  = -\omega^2 R \sin(\omega t + \phi_x) \!
sehingga
a_T  = \sqrt{(-\omega)^4 R^2 \cos^2(\omega t +
 \phi_x) + \omega^4 R^2 \sin^2(\omega t + \phi_x)}\!
a_T  = \omega^2 R \sqrt{\cos^2(\omega t + 
\phi_x) + \sin^2(\omega t + \phi_x)}\!
a_T  = \omega^2 R\!

Kecepatan sudut tidak tetap

Persamaan parametric dapat pula digunakan apabila gerak melingkar merupakan GMBB, atau bukan lagi GMB dengan terdapatnya kecepatan sudut yang berubah beraturan (atau adanya percepatan sudut). Langkah-langkah yang sama dapat dilakukan, akan tetapi perlu diingat bahwa
\omega \rightarrow \omega(t) = \int \alpha dt =
 \omega_0 + \alpha t \!
dengan \alpha\! percepatan sudut dan \omega_0\! kecepatan sudut mula-mula. Penurunan GMBB ini akan menjadi sedikit lebih rumit dibandingkan pada kasus GMB di atas.
Persamaan parametrik di atas, dapat dituliskan dalam bentuk yang lebih umum, yaitu:
x(t) = x_c + R \cos \theta \!
y(t) = y_c + R \sin \theta \!
di mana \theta = \theta(t) \! adalah sudut yang dilampaui dalam suatu kurun waktu. Seperti telah disebutkan di atas mengenai hubungan antara \theta
 \!, \omega \! dan \alpha \! melalui proses integrasi dan diferensiasi, maka dalam kasus GMBB hubungan-hubungan tersebut mutlak diperlukan.

Kecepatan sudut

Dengan menggunakan aturan rantai dalam melakukan diferensiasi posisi dari persamaan parametrik terhadap waktu diperoleh
v_x(t) = - R \sin \theta\ \frac{d\theta}{dt} =
  - \omega(t) R \sin \theta \!
v_y(t) = R \cos \theta \ \frac{d\theta}{dt} = 
\omega(t) R \cos \theta \!
dengan
\frac{d\theta}{dt} = \omega(t) = \omega_0 + 
\alpha\ t \!
Dapat dibuktikan bahwa
v(t) = v_T(t) = \sqrt{v_x^2(t) + v_y^2(t)} = 
\omega(t) R \!
sama dengan kasus pada GMB.

Percepatan total

Diferensiasi lebih lanjut terhadap waktu pada kecepatan linier memberikan
a_x(t) = - R \cos \theta \ \left( 
\frac{d\theta}{dt} \right)^2  - R \sin \theta \frac{d^2\theta}{dt^2} \!
a_x(t) = - R \sin \theta \ \left( 
\frac{d\theta}{dt} \right)^2  + R \cos\theta \frac{d^2\theta}{dt^2} \!
yang dapat disederhanakan menjadi
a_x(t) = - \omega^2 R \cos \theta  - \alpha R 
\sin \theta \!
a_x(t) = - \omega^2 R \sin \theta  + \alpha R 
\cos \theta \!
Selanjutnya
a^2(t) = a_x^2(t) + a_y^2(t) = 
R^2\left(\omega^4(t) + \alpha^2 \right) \!
yang umumnya dituliskan 
a^2(t) = a_R^2(t) + a_T^2(t) \!
dengan
a_T = \alpha R \!
yang merupakan percepatan sudut, dan
a_R = \omega^2 R = a_S \!
yang merupakan percepatan sentripetal. Suku sentripetal ini muncul karena benda harus dibelokkan atau kecepatannya harus diubah sehingga bergerak mengikuti lintasan lingkaran.

Gerak berubah beraturan

Gerak melingkar dapat dipandang sebagai gerak berubah beraturan. Bedakan dengan gerak lurus berubah beraturan (GLBB). Konsep kecepatan yang berubah kadang hanya dipahami dalam perubahan besarnya, dalam gerak melingkar beraturan (GMB) besarnya kecepatan adalah tetap, akan tetapi arahnya yang berubah dengan beraturan, bandingkan dengan GLBB yang arahnya tetap akan tetapi besarnya kecepatan yang berubah beraturan.